Pahitnya Harga Garam Salah Satu Sebab Produksi Turun Drastis Di Lumbungnya
Sumber foto: TEMPO.CO
Madura merupakan salah satu daerah penghasil garam di Indonesia. Namun produksi garam di Kabupaten Pamekasan, Madura, turun drasrtis sebesar 113 ton dibandingkan tahun lalu. Hasil produksi tahun ini hanya mencapai 38.657,3 ton, sedangkan tahun lalu yang mencapai 152.540,9 ton.
Menurut Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, Muzanni, harga garam yang rendah juga berpegaruh terhadap antusiasme petani garam sehingga mereka mengubah pola produksi garam tahun ini. Harga jual garam di pasar sangat rendah, yaitu sekitar 300 rupiah per kilogram. Selain itu, bulan produksi garam tahun ini mundur pada Agustus. Padahal di tahun sebelumnya, bulan produksi dimulai pada Juli. Data juga mengungkapkan garam yang terserap oleh pasar atau perusahaan cenderung sangat rendah dua tahun terakhir. Tercatat masih ada 27.848 ton garam yang belum terserap sejak 2018.
Lalu, apakah Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah untuk menekan laju persebaran virus corona berpengaruh terhadap produksi garam?
Menurut keterangan Muzanni, PSBB tidak terlalu berdampak signifikan. Hal ini disebabkan karena para petani garam senderung bekerja tidak berkelompok. Namun, PSBB cukup menghambat akses pemasaran garam.
0 Response to "Pahitnya Harga Garam Salah Satu Sebab Produksi Turun Drastis Di Lumbungnya "
Posting Komentar